Jumat, 22 Juli 2011

Pestisida Alami

Pestisida Alami

Bila kita menghendaki hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang ditawarkan yaitu menggunakan “BAHAN-BAHAN ALAMI” untuk mengusir atau menghalau musuh-musuh alami yang menyerang tanaman, tanpa harus mematikannya, sehingga siklus EKOSISTEM masih tetap terjaga Oleh karena itu dikembangkanlah model pertanian bernuansa ekologis dan ramah lingkungan dengan menggunakan pestisida berbahan organik/ alamiah. Sebagai salah satu solusi dalam penanggulangan hama secara alamiah dan terpadu yang diolah secara alami dan bersifat multiguna. tidak hanya digunakan untuk pemberantasan hama tetapi lebih dititik beratkan pada pencegahan dan perlindungan tanaman serta mengkondisikan tanaman agar resisten (kebal) terhadap serangan hama apapun .

Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama, dan hanya digunakan bila diperlukan. Jangan menggunakan pestisida alami bila tidak terdapat hama atau tidak ada tanaman yang rusak. Bahkan, sebaiknya masih belum digunakan bila hanya terdapat sedikit kerusakan tanaman.

Pestisida nabati yang akrab lingkungan, disebut demikian karena bahan kimia nabati ini dapat mudah terurai, dapat dibuat oleh petani karena bahan baku tersedia disekitar lokasi, dan harga pembuatan yang terjangkau.

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tanaman dapat berupa larutan dari perasan, rendaman, ekstrak dan rebusan dari bagian tanaman berupa akar, umbi, batang, daun, biji dan buah.

Menurut Diding Rachmawati dan Eli Korlina (2009),Pestisida Organik/alami memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1. Reppelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
2. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
4. Menghambat reproduksi serangga betina
5. Racun syaraf
6. Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga
7. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
8. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri

Bahan dan Cara Umum Pengolahan Pestisida Organik

* Bahan mentah berbentuk tepung (nimbi, kunyit, dll)
* Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu
* Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida (serai, tembelekan/Lantana camara)
* Dan lain-lain

Jenis – jenis tanaman yang bisa dipakai untuk pestisida alami atau nabati (Suryana A Ir., M.Si., 2009)

No


Jenis Tanaman


Kandungan Racun dan Daya Kerjanya



Hama Sasaran
1 Berenuk

* Buah mengandung alkaloid
* Cara kerja racun :

Bersifat pengusir (repellent) bagi Tikus, kutu Daun/Wereng


Tikus,Kutu daun/Wereng
2 Batrawalik

* Buah mengandung alkaloid
* Cara kerja racun :

Sebagai pengusir (repellent), racun syaraf dan penghambat perkembangan serangga


Hama gudang (Trybolium), Walang sangit, Ulat daun dan Wereng
3

* Gadung
* Kunyit
* Susu
* Minyak Ikan
* Sereh
* Umbinya mengandung racun dioskorin dan diosconin
* Cara kerja racun :

Mempengaruhi system syaraf, bersifat pengusir serangga dan anti reproduksi.


Kutu daun (Aphid sp), Nyamuk, Wereng, Takus.
4 Mindi

* Mengandung margosin, glikosdida flafonoid
* Cara kerja racun :

Menolak serangga (repellent). Menghambat pertumbuhan, mempengaruhi system syaraf, pernapasan (respirasi), sebagai racun perut dan kontak.


Ulat Grayak, Kutu daun, Anjing tanah, Belalang, Wereng, dan Hama Gudang
5 Srikaya (sirsak)

* Daun dan buah muda mengandung minyak anonain dan resin
* Cara kerja racun :

Sebagai racun perut, racun kontak, penolak serangga (repellent) serta menghambat peletakan telur dan mengurangi nafsu makan serangga
Kumbang perusak daun (Epilachna sp), Kutu daun (Aphid sp)

Nyamuk Rorongo, Wereng coklat dan Walang sangit
6 Surian

* Daun dan kulit batang mengandung surenon, surenin dan surenolakton
* Cara kerja racun :

Mempengaruhi aktivitas makan, gangguan pada system reproduksi dan bersifat mengusir hama.


Tungau, Walang sangit, Kutu kebul, Ulat dan Kutu Daun
7 Sembung

* Mengandung borneol, sineol, limonene dan dimetil etrer floroasetofenon.
* Cara kerja racun :

Dapat mempengaruhi metabolisme daya kerja syaraf dan juga sebagai obat tradisional (rematik, diare, dan pembengkakan)


Keong mas, Limus sakeureut
8 Picung

* Buah dan daun mengandung alkaloid dan asam biru (HCN)
* Cara kerja racun :

Sebagai racun kontak yang mempengaruhi system syaraf.


Wereng coklat, Lembing batu, Belalang, Walang sangit, Kutu daun, Ulat Grayak
9 Selasih

* Daun dan Bunga selasih mengandung minyak atsiri yang didalamnya terdapat kandungan metilegenol, eugenol, geraniol, sineol.
* Cara kerja racun :

Unsur metileugenol dapat menarik serangga jantan lalat buah dari golongan Bactrocera sp
Lalat buah/Entod longong jantan dari golongan Bactrocera sp

Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Sehingga sesuai dan tepat peruntukkannya untuk membasmi hama di areal pertanian kita.

1 komentar: